Kopi Vs Kepribadian

Minum Kopi atau NGOPI tidak la didominasi  bapak-bapak atau tukang becak di kedai kopi. Ngopi sudah jadi gaya hidup dan bagian dari life style. Kedai kopi sudah bertransformasi menjadi Kafe Kopi. Baik kelas dunia, nasional, atau lokal. Kini berrmunculan Starbuck, J-Coo, Kopi Tiam, Kopi Oei dan masih banyak lagi yang lainnya, sudah ada hampir disemua kota-kota besar. Peminatnya juga bukan hanya laki-laki, tetapi juga kaum hawa.

Namun tulisan kali itu bukan untuk membahas keberadaan Kafe-Kafe Kopi tersebut, tapi lebih kearah kaitan antara Kebiasaan Ngopi dengan indikasi kepribadian penikmatnya.

Penelitian di luar negeri sana membuktikan bahwa ada kecenderungan orang yang ngopi beberapa jenis kopi miliki ciri-ciri yang sama.

Orang yang milih menikmati Kopi tanpa Kafein cenderung memiliki sifat obsesif dan pengendali, namun beda dengan penikmat Kopi Late ummnya cenderung suka membantu orang, memiliki sosok pencari kenyamanan, murah hati dengan waktu mereka dan sering mengulur waktu mereka.

Orang yang menyukai Kopi Hitam cenderung lebih lugu dan memilih untuk menjaga hal-hal sederhana, juga lebih sabar terhadap perubahan. Sifat lain yang ditemui umumnya lebih tenang dan menjaga suasana hati.

Bedah lagi dengan penikmat Kopi dengan Gula (Kopi Manis) juga minuman beku (frapucino) cenderung terlihat lebih tren dan menikmati mencoba hal hal yang baru, juga lebih berani dalam hal sosial tapi lebih semberono.

Penikmat Kopi Berbusa (Cafucino) lebih cenderung menikmati dalam kontrol dan perfectsionis, sensisitif dan sering khawatir tetapi teliti dalam memantau kesehatan mereka.

Sedangkan penikmat Kopi Instan menjadi orang yang paling santai, tetapi miskin dengan rencana dan sering menunda-nunda sesuatu.

Terlepas dari itu semua “Menyedu kopi harus dengan hati jangan sekedar obsesi”.
(Disarikan dari Radar Bogor 07102015)

---