”Gadung” Berpotensi menjadi aneka makanan ringan sehat dan bergizi

by  Nurhasanah

Dompu (2010). Gadung jenis tumbuhan liar,  kurang diminati oleh masyarakat karena umbinya beracun dan tidak bernilai ekonomis. Dengan dukungan ketrampilan pengolahan pangan dari  sumber bahan lokal  dari  Project NGO International, gadung dapat dimanfaatkan untuk bahan pembuatan aneka makanan ringan sehat dan bergizi dan potensial untuk dipasarkan”

Gadung adalah jenis tanaman penghasil umbi  dan tumbuh liar di hutan.  Untuk dapat tumbuh, tanaman gadung membutuhkan tanaman inang sebagai tempat untuk merambat.  Panen umbi gadung biasanya dilakukan pada musim kemarau karena ukuran umbinya besar dan mempercepat proses pengeringan. Umbi gadung  mengandung racun dioscorine yang tinggi dan berakibat fatal jika dimakan tanpa proses pengolahan khusus terlebih dahulu. Namun dengan perlakuan khusus, umbi beracun ini bisa diolah menjadi bahan baku aneka makanan ringan yang bergizi dan sehat. Setiap 100  gadung mengandung energi 102 kal, protein 2.0 g, lemak 0.2 g, karbohidrat 23.3 g, kalsium 20 mg, fosfor 50 mg dan besi 0.6 mg.

Proses untuk menghilangkan racun memerlukan waktu 24 jam dengan cara merendam dengan air garam kemudian dibilas dengan air tawar dan dilakukan secara berulang-ulang. Setelah itu  diiris/dipotong dengan ukuran tertentu lalu dikeringkan.   Potongan kering ini dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama.  Biasanya masyarakat mengkonsumsinya dengan cara potongan gadung kering dikukus, dimakan dengan  kelapa parut campur gula. Pemanfaatannya hanya sesekali ketika mereka menyempatkan untuk mengambil dihutan.

Dengan berkembangnya ketrampilan pengolahan tepung dari sumber bahan lokal,  kini gadung dapat diolah dalam  bentuk aneka makanan ringan yang sehat dan bergizi seperti keripik, cakar ayam, cake, kue dan kering lainnya.

Ketrampilan pengolahan sumber bahan lokal, dengan pembuatan tepung gadung dapat meningkatkan minat masyarakat untuk memanfaatkan gadung.  Disamping untuk dikonsumsi sendiri, rumat tangga yang menyimpan gadung kering dapat menjual kepada anggota Komite Ketahanan Pangan dan Gizi Desa yang sudah dapat promosi pemasaran dari Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian Kabupaten maupun propinsi.  Dari hasil kunjungan lapangan, di Desa Adu sudah ada 35 KK yang menyimpan 1-3 karung potongan gadung kering.  ”Menurut Ibu Mas’ah, salah seorang anggota Komite Ketahanan Pangan dan Gizi Desa Adu, yang juga bekerjasama dengan kelompok FEATI mengaku  beberapa KK sudah banyak yang menyimpan gadung kering dan mereka sudah memanfaatkan  untuk bahan pembuatan makanan keluarga.  Kalau mendapat pesananan tepung maupun makanan ringan dari gadung dan persediaan sudah menipis biasanya kami membeli pada rumah tangga yang menyimpan gadung kering.  Biasanya antara tetangga saling berbagi, tetapi sekarang harus dibeli karena mereka sudah mengeteahui cara pengolahan”.

Hal lain diungkapka oleh ibu Salmah  Aco, dengan pengalaman yang didapat dari project Ketahanan Pangan dan Gizi Terinegrasi, Bula Mei 2010 kami diundang untuk mengikuti pelatihan Pengolahan pangan, Beragam, Bergizi serta Sehat dan Aman (B2SA) oleh Badan Ketahanan Pangan NTB kerjasama dengan PKK Propinsi NTB, selanjutnya bulan Juli 2010 kami juga diundang untuk pameran di BPTP NTB. Selanjutnya ibu Salmah Aco bertutur, kalau tidak memiliki ketrampilan ini, kemungkinan kami tidak memiliki penghasilan.

Cakar ayam gadung, produk dari anggota Komite Ketahanan Pangan dan Gizi desa Adu kerjasama dengan Program FEATI Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian Kabupaten Dompu, pada bulan September 2010 dipamerkan pada kegiatan hari pangan sedunia yang dipusatkan Kecamatan Praya Lombok Tengah Propinsi Nusa Tenggara Barat.

Melihat umbi gadung berpotensi untuk aneka makanan ringan yang sehat dan bergizi , BPTP Propinsi Nusa Tenggara Barat memberikan peralatan pendukung kepada anggota Komite Ketahanan Pangan dan Gizi Desa Adu berupa alat pemotong serbaguna, Mixer dan impulse sealer.  Peralatan ini  sangat mendukung kelancaran dalam proses pengolahan dan pembuatan makanan ringan dari gadung. Dengan dukungan peralatan dan beberapa promosi makanan ringan berbahan dasar gadung, dapat menjamin keberlanjutan pemanfaatan gadung sebagai sumberdaya lokal yang bernilai ekonomis.

52 pemikiran pada “”Gadung” Berpotensi menjadi aneka makanan ringan sehat dan bergizi

  1. untuk sekedar usaha tambahan demi peningkatan pendapatan keluarga mungkin bisa, tapi untuk skala usaha yang lebih besar membutuhkan stabilnya pasokan bahan baku yang berarti harus dibudidayakan dan perlunya sistem gudang, di sini perlunya sistem pembudidayaan dan penanganan produksi dan pasca produksi serta pemasaran yang harus lebih profesional

  2. Kami menyediakan berbagai kerajinan Jepara baik itu Furniture dan Aksesoris Jepara untuk rumah anda bisa melihat diwabsite kami http://tokojati.com/ dengan harga menarik untuk produk-produk berkualitas dari kami. Segera Pesan Harga sangat kompetitif dan Barang produksi kami di jamin berkualitas dan bermutu tinggi dengan harga yang tetap terjangkau dengan budget anda………
    Jangan pernah ragu mengenai kwalitas Furniture Dan Aksesoris http://tokojati.com/ karena pengerjaan produk-produk tokojati.com selalu diawasi dengan ketat dengan standart kwalitas pada perusahaan kami sehingga kami berani menjamin bahwa produk-produk tokojati.com selangkah lebih maju dari produk-produk Furniture Dan Aksesorislain yang berada dipasaran. dan yang paling penting ” kepercayaan da kepuasan konsumen sangat kami utamakan “

  3. yang penting ada niatan untuk meningkatkan nilai komoditas gadung dengan banyak inovasi menjadi produk2 siap saji. tentunya dengan usaha standar pembakuan perlakuan gadung agar terbebas dari racun

  4. Modal 200-san, Dapat Income Jutaan!
    The New Turnkey Business Model
    Bisnis Online Paling Mudah
    & Cepat Menghasilkan Uang

    ikirkan apa yang ingin Anda capai bulan depan…

    Beli Laptop baru..
    Beli Gadget baru..
    Bayar kuliah..
    Ingin buka usaha..
    Bayar tagihan-tagihan..
    Ataupun apa saja.. Capai Itu Dengan Cara Paling Mudah & Cepat..

    http://www.mesinpenghasilan.com/

  5. gile…di kampung ane tuh umbi dimakan kalo udah jaman ‘paceklik’… kya jaman jepang dulu…kelaparan se kabupaten..hehe..mantep..boleh dung..di kirim ke bengkulu,..mo nyobain..

  6. makanan tidak cukup hanya enak tapi juga sehat. saya sendiri belum pernah mencoba gadung. atau mungkin nama2 di tiap daerah berbeda panggilannya.

  7. salam, saya mau tanya pak, di daerah saya banyak sekali ubi hutan / umbi gadung pak, ada no kontak yang dapat saya hubungi pak, untuk pendistribusianya. terima kasih.. 081214053550

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s