Walaupun matahari belum sempurna terbit dari timur, bapak dan ibu petani rumput laut sudah berkumpul di Loby Wisma Tiatira Kencana Makasar. Meraka adalah 4 orang petani rumput laut dari Nangasia dan Nangatumpuh Dompu yang akan berangkat ke Desa Panajau dan Bontoujung Kab.Jeneponto, Sulawesi Selatan. Keberangkatan Mereka kesana dalam rangka study banding rumput laut langsung ke sentra produksi. Kegiatan ini atas kerjasama salah satu NGO International yang bekerja di Kabupaten Dompu, NTB dengan PT.Jasuda Net dari tanggal 6 sd 7 April 2010. Selain didampingi Staff NGO International tsb, juga didampingi seorang Staff Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Dompu, NTB .
Ada banyak pengalaman baru yang mereka dapatkan seperti yang diuraikan Bpk Rifaid, Petani Rumput Laut dari Nangatumpuh ”Menurut Saya dari pengalaman kunjungan ini kami mendapatkan banyak manfaat dan pengalaman budidaya rumput laut yang tidak dilakukan di Dompu, antara lain di Jeneponto pengikatan bibit dilakukan cukup 1 batang saja, sedangkan di Dompu 2 – 3 batang, disini telah diterapkan sistem Jemur Gantung dan Pemasaran rumput laut dilakukan secara berkelompok. Saya akan bagikan pengalaman ini ke masyarakat lain dan akan menerapkan sistem Jemur Gantung dan juga Pemasaran Bekelompok’. Pendapat tersebut didukung Ibu Rosyida, Petani Rumput Laut dari Nangasia; “Saya akan bagikan pengalaman dari kunjungan di Janeponte ini ke Petani Rumput Laut di Dompu, walaupun dari segi kualitas kami sama dengan di Janeponto dan mengajak lebih banyak lagi teman-teman untuk membudidayakan rumput laut agar produksi lebih banyak dan pemasaran lebih mudah”
Tak mau kalah dengan teman-teman sesama petani rumput laut, Pak Muhamad Nur dan Abdul Rasyad (dari Nangasia) berpendapat :
”Kelebihan di Jeneponto ini lebih banyak orang yang membudidayakan rumput laut sehingga produksi lebih banyak. Kami akan bagikan pengalaman dari kunjungan di Jeneponte ini ke Petani Rumput Laut di Dompu, dan akan menerapkan sistem Jemur Gantung agar bobot hasil lebih banyak dan kualitas lebih baik”
Namun demikian agar rumput laut dapat berdampak peningkatan ekonomi bagi masyarakat secara berkesinambungan ada beberapa pekerjaan rumah yang harus dilakukan terlebih dahulu. Antara laian dengan; Memperkuat Kelompok Tani Rumput Laut di Nangasia dan Nangatumpuh baik dari segi manajemen kelompok, sistem budidaya rumput laut dan sistem pemasaran bersama. Meningkatkan produksi rumput laut dengan cara menambah petani rumput laut dan memperluas bentangan rumput laut untuk petani rumput laut yang sudah ada, dan Memperluas jaringan pasar rumput laut (dapat juga memanfaatkan informasi dari Jasuda.net dan Dinas Perikanan & Kelautan Kabupaten Dompu, NTB) sehingga tidak hanya tergantung hanya pada 1 pedagang pengumpul saja.
selama ini saya cuma menikmati rumput lautnya saja… belum pernah menyelami kehidupan petaninya…
Wah sekali-kali tengok kehidupan petani..boleh juga tu mbak
Assalamu’alaikum, Subhanallah… saya baru tahu kehidupan petani rumput laut, dari tulisan Bapak ini, terima kasih telah berbagi kisah menarik yg menambah pengetahuan umum ini (Dewi Yana)
Waaikum Salam…semoga bermanfaat melihat kondisi kehidupan wong cilik.
Salam Hangat
Rumput laut yang biasa wempi konsumsi warnanya putih, kok disana merah coklat gitu ya 😆
Rumput Laut kalo maseh segar yach gitulah warnanya agak kecoklatan..kalo sudah dikeringkan ada yang menjadi agak putih, kalo sudah jadi makanan akan berubah lagi apalagi kalo sudah diberi pewarna..Salam Hangat
Assalaamu’alaikum Mas Agus
Pengalaman yang sungguh mengkagumkan. Tidak mudah untuk kita merasai pengalaman sedemikian untuk kedua kalinya. maka perkongsian ilmu yang telah dipaparkan ini memberi info berguna dan melahirkan keinsafan buat kita bahawa rezeki itu ada di mana-mana dan kalau rajin diusahakan, bakal mendatang pendapatan lumayan.
Sabah sebuah negeri di Malaysia mempunyai banyak ternakan rumput air ini. Rasa rumput air yang sudah dijadikan kerepek atau makanan ringan yang rangup sangat enak dan menyelerakan.
Salam mesra dari saya di Sarawak, Malaysia bat sahabat yang baik di sana.
Rumput Laut atu Rumput Air (melayu) bisa jadi tambahan rezeki kalo diusahakan dengan serius, selain umurnya pendek, juga banyak industri yang memanfaatkannya.Selain sebagai rawa material juga dapat diolah menjadi bahan makanan (termasuk manisan, or kerepek, dll)..Salam Mesra juga dari pedalaman NTT.
weh, bisa dijadikan proyek percontohan dilampung nie Bang Agoes..secara dilampung kota kami dipesisir pantai rasanya bisa juga dibudidayakan sebagai tambahan penghasilan nelayan…
Bisa sekali…khabarnya di Lampung Timur sudah banyak yang membudidayakan rumput laut..
Salam Hangat
memang kadang seperti saya tidak tahu cara pengolahan atau bahkan pengembangbiakan tanaman yang satu ini, tahunya cuma tinggal beli dan makan….( kapan yachh bisa melihat dari dekat..)
terima kasih telah berbagi pak
jabat erat selalu
Kalo jalan-jalan di sepanjang pantura P.Jawa ada juga yang sudah membudidayakan rumput laut ini.
Salam Hangat
Ping balik: Estafet Award dan Selintas Kabar « C.E.R.I.T.A
Thankyuuu…sdh menyapa.
O, benar sekali mas Agoes. Lampung timur memang sudah membudidayakannya. Tapi sayang mau sowan kesananya jauh sekali, kami kebetulan ada d Lampung selatan.hehehehe
Yach…kalo gitu sementara ini cukup lihat gambarnya aja dulu yach..eh..eh..eh
wah jd pengen wisata, lum pernah ke daerah sana 😀
Didoain..kapan-kapan jjs kesana..Amin
wahhh
saya gak tahu dari ambilnya
sampai jadi santapan
makasih yaw udah diceritain
😀
Sama-sama…thanks juga udah mampir ke sini
Kalau yang saya tau di Kota Bontang juga banyak menghasilkan rumput laut. Banyak penganan yang bisa dihasilkan dari rumput laut ini ya, Pak 🙂
Betulll…ada banyak selain untuk makanan juga untuk bahan industri lainnya
he he he…
dikit tambahan nih,yg benar bukan janeponto, tapi jeneponto. soalnya saya orang sulawesi.
boleh tukeran link bro ?
linknya sudah saya pasang di http://gakperlu.wordpress.com
Thanks atas info..langsung diupdate nich
Salam Hangat
he he he …
makasih tukaran linknya.
Salam kenal
i buy cottoni
http://tpsinternasional.indonetwork.co.id/profile/t-p-s-internasional.htm
yang namanya ilmu pengetahuan tu kudu di kejar kemana pun itu,…
salam kenal pak !!!
saya mahasiswa perikanan, di jeneponto ad tempat PKL (praktek kerja lapangan)untuk mahasiswa khususnya budidaya rumput laut gak pak !!!
kalau ada mohon bantuan alamat dan no hp yang bisa dihunbungi pak …
trimakasih
selamat malam pak,
saya mahasiswa perikanan, saya cuma mau tanya pa da tempak untuk PKL tentang budidaya rumput laut dijeneponto ?
salam kenal, saya Hidayat dari subang jawa barat memiliki usaha yang bergerak di supply dan budidaya benih ikan air tawar. jenis yang kami miliki adalah: Gurame(angsa),Nila Merah(nifi)Nila Hitam (Gesit),ikan mas (wildan dan Rajadanu),patin, bawal, lele sangkuriang. semua dalam berbagai ukuran
saya ingin bekerja sama dengan rekanan di kalimantan untuk memperluas jaringan pemasaran kami jika adaa rekanan yang berminat dapat menghubungi saya di no 081312417419 atau email via hidayat2hidayat@yahoo.com
sangat inspiratif,,,pengen skali belajar menanam rumput laut,,apalagi di tempat saya di maluku lautnya 90% dari daratan,,minta dibagiin dong ilmunya,,thx salam hangat dari maluku,,,
Bapak minta informasi saya perlukan spinossum mungkin di Jeneponto ada pak jika ada 15-30 MT sebulan . Di jasuda.net harga cottonii jeneponto 11000rp, mungkin bisa spinossum 3500 rp /kg pak.
Minda hantar email ke
t r a d i n g n a z @ g m a i l .com
Terima Kasih . Wassalam.