“Gebyar Proklamasi.. Gebyar Kebebasan”

(Sebuah perenungan dan catatan Menjelang HUT Kemerdekaan RI ke 64)

Usia 64 tahun kemerdekaan RI sudah dianggap usia yang cukup mumpuni bila dianggap usia hidup manusia.. Dengan usia 64 tahun seharusnya sudah cukup dewasa, sudah punya anak dan cucu yang mungkin sudah beranjak besar pula. Dalam usia 64 tahun kemerdekaan tersebut, apakah Kita sudah betul-betul terbebaskan dari pengekangan atau ketergantungan dari faktor – faktor pembatas. Kemerdekaan dalam arti fisik, memang sudah Kita rasakan sejak diproklamasikan, namun Kebebasan dalam arti yang hakiki. Apakah sudah Kita raih.

  • Apakah Kita sudah bebas dari Utang Luar Negri
  • Apakah Kita secara pribadi sudah Bebas Finansial (berkecukupan)
  • Apakah Kita sudah bebas dari Makanan Import
  • Apakah Kita sudah bebas untuk mengeluarkan Pendapat
  • Apakah Kita sudah bebas dari Biaya Sekolah
  • Apakah Kita sudah bebas dari Biaya Pelayanan Kesehatan
  • Apakah Kita sudah bebas dari Banjir
  • Apakah Kita sudah bebas dari Kemacetan Jalan Raya
  • Apakah Kita sudah bebas dari Kemiskinan
  • Apakah Kita sudah bebas dari Kebodohon
  • Apakah Kita sudah bebas dari Bebas lainnya……?????

Ayoh Kita perjuangkan Kebebasan Hakiki….? … tapi jangan kejar Kebebasan Sex… Ntar kena HIV/AIDS. Sudah saatnya Kita jangan sekedar penikmat kemerdekaan, tanpa mengisinya dengan hal-hal yang berarti buat bangsa dan negara. Ada banyak hal yang bisa dikerjakan, mulai hanya sekedar untuk memenuhi Kebebasan Pribadi, bermanfaat bagi keluarga, dan masyarakat luas untuk meraih KEBEBASAN-KEBEBASAN (by agusman rizal).

57 pemikiran pada ““Gebyar Proklamasi.. Gebyar Kebebasan”

  1. Assalamu’alaikum,
    Marilah kita mulai dari diri sendiri, mulai dari hal terkecil, lingkungan keluarga dan sekitar kita, untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi negeri tercinta ini, selamat memperingati hari kemerdekaan.
    (Dewi Yana)

  2. Selamat malam Agoesman, mengisi Kemerdekaan dengan memberdayakan manusia Indonesia yang seutuhnya, mentransformasikan instruksi dari berbagai pihak yang bernuansa saling menumbuhkan saling meningkatkan, saling memperkuat dan saling menambah daya bagi masing-masing SDM yang berinteraksi sehingga menghasilkan energi dalam rangka mencapai cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945, Terima kasih tulisan yang bagus, Sukses untuk anda.

    Regards, agnes sekar

  3. Dengan semangat proklamasi, moga-moga para pemimpin dan wakil rakyat kita mampu menjadi nakoda yang dapat menjsejahterakam masyarakat Indonesia.
    Mredeka ! merdeka !

  4. dengan , semanagt proklamasi,,64 tahun semoga indonesia menjdi negara besar .. dan pengaruh di asia dan perekonomian kuat… dan mandiri… maari kita bangun bangsa ini dengan , skil dan kamampuan kita miliki… ilove u indonesia

  5. mohon maaf, kalo boleh ini juga…
    sebaiknya agar lebih fair, mari kita ungkapkan pula sudah berapa lama hidup di indonesia, manfaat apa saja yg kita dapatkan, semua hal, faktor, implikasi, eksistensi dan saya yakin sangat banyak lagi hal2 lainnya.
    menjadi kritis dan peduli sangat dianjurkan, tentu saja komparasi komposisinya pun sebaiknya seimbang. mempertanyakan sesuatu adalah hal termudah, itu karena akumulasi2 kebutuhan jawaban dari masalah2 yg dihadapi tiba2 terasa sangat lambat atau bahkan stuck sama sekali dari setiap orang dg pola pikir dinamis. ketika kita dituntut untuk makin bijaksana, maka seharusnya tuntutan pola pikir, ucapan dan tindakan pun akan berkembang makin baik bagi kehidupan di sekeliling kita. begitu pula orientasi kita terhadap hak (apakah? kapan? bagaimana? dst). setelah sebelumnya kita tidak melupakan kewajiban sebagai manusia indonesia yg melekat pada pola hidup kita bukan?
    saya sendiri bersyukur hidup di indonesia dg segala apa yg sudah saya dapatkan selama ini, dg segala kelebihan & kekurangan yg diberikan negara ini. setidaknya saya ingin bermanfaat utk diri sendiri dan lingkungan di sekitar saya. dan tentu saja saya malu belum berbuat banyak untuk bangsa ini. tetap dzikir, bersyukur dan ikhlas..

    • Thanks atas responnya
      Artikel tsb hanya melihat dari sudut formula : kemerdekaan = bebas (free).
      Alhamdullillah sudah banyak menghiruf udara di bumi pertiwi ini dgn segala apa yang ada
      Keep spirit Mas
      Warm regards

  6. Apa bangsa ini terbebas dari permasalahan yang dari hari kehari dan dari generasi ke generasi tidak pernah ada solusi, yaitu mensejahterakan rakyat tidak beruntung.

  7. Bebas ?
    Bebas dari apa ya pa ?
    Kalau bebasa dari yang bapak sebutkan di atas :
    *
    Apakah Kita sudah bebas dari Utang Luar Negri
    *
    Apakah Kita secara pribadi sudah Bebas Finansial (berkecukupan)
    *
    Apakah Kita sudah bebas dari Makanan Import
    *
    Apakah Kita sudah bebas untuk mengeluarkan Pendapat
    *
    Apakah Kita sudah bebas dari Biaya Sekolah
    *
    Apakah Kita sudah bebas dari Biaya Pelayanan Kesehatan
    *
    Apakah Kita sudah bebas dari Banjir
    *
    Apakah Kita sudah bebas dari Kemacetan Jalan Raya
    *
    Apakah Kita sudah bebas dari Kemiskinan
    *
    Apakah Kita sudah bebas dari Kebodohon
    *
    Apakah Kita sudah bebas dari Bebas lainnya……?????

    Loadingnya kelamaan pak, kalo harus menjawab semua pertanyaan di atas. Apalagi kalo kemerdekaan menurut Kigendeng Pamungkas “Merdeka dari bangsa Sewndiri” lebih lama lg loadingnya.
    Yg jelas sudahkah kita terbebas dari belenggu yang kita buat sendiri ?

    Salam hangat dari Bogor
    Salaaaaaaaaaaaaaam

  8. Kalau itu pertanyaan seumur-umur kita tidak akan bebas 100% ada saja kurangnya, kenapa tidak kita nikmati saja yang ada saat ini sambil kita memperbaiki kekurangan-kerurangan itu. Salam Kenal.

    • Itu adalah pertanyaan refleksi buat kita semua.. sudah sampai dimana sejak 64 tahun merdeka.. apa yg sudah diraih & apa yg akan dicapai nanti
      Thanks
      Salam kenal juga
      Salam hangat
      C>U

  9. Menjelang peringatn HUT kemerdekaan RI. Saya sedih, sebab teringat dengan Almarhumah Ibu yang telah meninggal dunia pada tanggal 13 Mei 2008 lalu. Lalau apa hubungannya..? Sebab Ibu yang telah melahirkan, mengasuh dan mendidik dan membesarkanku itu lahir tepat pada tanggal 17 Agustus 1945…
    Selamat jalan Bunda… semoga kita bertemu diakhirat nanti…

    http://ksemar.wordpress.com/2008/08/02/selamat-jalan-ibuku-tercinta-sang-bayi-proklamasi/

    http://ksemar.wordpress.com/2008/08/13/tentang-berapa-lama-indonesia-dijajah-belanda-pemerintah-harus-berani-luruskan-sejarah/#comment-646

    • Wa’alaikum Salam
      Saya and atas nama rekan-rekan berdoa dan mendukungn Mbak Dewi Yana sukses dan berhasil dalam Lomba Menulis tsb, dan mendapatkan apa yang dicita-citakan…. Amin.
      Salam

  10. jadi inget kata-kata nya Uwak Kennedy :

    Jangan tanyaken apa yang sudah diberikan negara kepadamu, tapi tanyaken apa yg sudah engkau berikan untuk negaramu.

    Cuman, seringkali ya, yg harusnya ngasih contoh ndak bisa dicontoh

    Posting yg menggugah hasrat pak… hasrat mengisi kemerdekaan…

    *agak idealis* mode on

  11. haddiiirrr….
    Hhhmmm, jangankan bebas dari utang luaarr negeri, utang dalam negeri aja dah numpuk om (hayah, malah curhat ik) hehehe…
    btw, yang penting usaha kita untuk membebaskan diri, bila kita berusaha,lalu berdo’a… Insya Alloh kebebasan itu bukan sekedar angan-angan belaka… postingan yang menggugah 🙂
    cu…

  12. walaupun masih banyak yg harus dilakukan utk negeri tercinta ini, sebaiknya kita memulainya dr diri sendiri dulu, keluarga dan kerabat dekat.
    jangan mengharapkan orang lain mengerjakannya utk kita.
    tetap semangat dlm kemerdekaan.
    dirgahayu Indonesia, negeri tercinta.
    salam.

Tinggalkan Balasan ke Aldy Batalkan balasan